Sebuah foto yang memperlihatkan beberapa wanita bercadar
hitam yang mengangkat senjata beredar di media sosial. Para wanita itu juga
mengenakan rompi loreng. Para wanita dalam foto tersebut diklaim warga
Palestina yang ikut berperang.
Di Facebook, foto itu diunggah salah satunya oleh akun
Fhiraa, yakni pada 19 Juli 2020. Akun ini menuliskan narasi, "Wanita
bercadar di palestina sibuk berperang sedangkan wanita bercadar di indonesia
sibuk selfie dengan caption Istiqomah tanpa batas. Astaghfirullah.”
Hingga artikel ini dimuat, foto tersebut telah dibagikan
lebih dari 4.400 kali.
Apa benar wanita bercadar dalam foto tersebut merupakan
wanita Palestina yang ikut berperang?
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo
mula-mula menelusuri jejak digital foto unggahan akun Fhiraa dengan reverse
image tool Source. Hasilnya, ditemukan bahwa foto tersebut pernah dimuat situs
Mosnad.com pada 14 Oktober 2015 dengan judul "Taiz merayakan revolusi 14
Oktober".
Situs Yemennewsgate.net juga pernah memuat foto itu pada
tanggal yang sama, yakni 14 Oktober 2015, dalam artikelnya yang berjudul
“Parade khidmat Perlawanan Rakyat Taiz pada peringatan ulang tahun Oktober”.
Artikel itu menceritakan parade militer yang digelar oleh
Perlawanan Rakyat Taiz di Yaman dalam rangka peringatan Revolusi 14 Oktober.
Sejumlah Brigade Al-Jaid dan Perlawanan berpartisipasi dalam parade militer
itu, termasuk batalion pasukan khusus wanita yang lulus minggu lalu.
Upacara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk
Sheikh Hammoud al-Mikhlafi, pemimpin Perlawanan Rakyat Taiz.Parade militer ini
mengejutkan semua orang yang menyaksikannya dalam hal mobilisasi dan
organisasi, terlepas dari pengepungan yang dilakukan terhadap Taiz oleh milisi
Houthi dan Saleh pada 14 Oktober 2015.
Parade militer ini juga diberitakan oleh Sky News Arabia.
Sky News Arabia menulis, terlepas dari pengepungan oleh milisi Houthi,
Perlawanan Rakyat dan Dewan Militer Taiz menyelenggarakan parade militer yang
meriah pada hari peringatan Revolusi 14 Oktober melawan pendudukan Inggris di
Yaman Selatan.
Ratusan warga menghadiri parade militer yang digelar di
Jalan Jamal di Taiz itu. Dalam pidatonya di parade tersebut, Kepala Dewan
Militer Taiz, Brigadir Jenderal Sadiq Ali Sarhan, mengatakan bahwa "kepemimpinan
politik bertekad menghancurkan pengepungan, membebaskan Taiz dan semua provinsi
dari milisi kudeta pemberontak, dan mencapai impian negara yang beradab."
Dilansir dari Anydayguide.com, 14 Oktober merupakan hari
libur nasional yang penting di Yaman yang disebut Hari Pembebasan. Pada hari
tersebut, warga Yaman memperingati pemberontakan melawan Inggris di Yaman
selatan yang akhirnya mengarah pada kemerdekaan Yaman Selatan.
Yaman Selatan menjadi protektorat Inggris pada 1869. Hal ini
dikenal sebagai Protektorat Aden. Sementara Yaman Utara, saat itu, adalah
bagian dari Kekaisaran Ottoman. Setelah Perang Dunia I, Yaman Utara memperoleh
kemerdekaan, sedangkan Yaman Selatan tetap di bawah kendali Inggris.
Bangkitnya nasionalisme Arab pada 1960-an mendorong kelompok
nasionalis Yaman Selatan untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Pada 14 Oktober
1963, Front Pembebasan Nasional dan Front Pembebasan Pendudukan Yaman Selatan
memulai perjuangan bersenjata melawan kontrol Inggris atas wilayahnya. Hal ini
dikenal sebagai Aden Emergency. Pemberontakan ini berlangsung selama 4 tahun.
Pada 30 November 1967, Yaman Selatan akhirnya mendapatkan
kemerdekaan dari Inggris. Ketika Yaman Utara dan Yaman Selatan dipersatukan
menjadi satu negara, Republik Yaman, 14 Oktober ditetapkan sebagai hari libur
nasional. Hari Pembebasan ini biasanya dirayakan dengan pidato resmi, unjuk
rasa, dan parade di seluruh negeri.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa wanita
bercadar yang mengangkat senjata dalam foto di atas merupakan warga Palestina
yang ikut berperang, keliru. Wanita bercadar dalam foto tersebut adalah
prajurit batalion pasukan khusus wanita Yaman dalam parade militer yang memperingati
Revolusi 14 Oktober di Taiz, Yaman, pada 2015.
ZAINAL ISHAQ
Sumber: cekfakta.tempo.co
Posting Komentar