Klaim bahwa jemaah asal Padang, Sumatera Barat, tetap
berangkat haji di tengah pandemi Covid-19 berkat lobi khusus dengan Kerajaan
Arab Saudi beredar di media sosial. Klaim itu dilengkapi dengan foto empat bus
berwarna hitam yang sedang melintasi sebuah jalan, di mana di bagian depan
salah satu bus terpasang spanduk bertuliskan "jamaah haji".
Narasi dan foto tersebut beredar setelah, pada 2 Juni 2020
lalu, Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan meniadakan keberangkatan ibadah
haji 2020. Pasalnya, pandemi Covid-19 masih menghantui dunia, termasuk Arab
Saudi.
Di Facebook, klaim dan foto itu dibagikan salah satunya oleh
akun Asdar Ra'uuf Rauf, yakni pada 6 Juli 2020. Berikut narasi yang ditulis
oleh akun tersebut:
"Rombongan jema'ah haji Padang Sumatra Barat non via
Depag berangkat kebandara untuk selanjutnya menuju tanah suci menunaikan
haji--dengan adanya lobi khusus para tokoh dan ulama Padang Sumatra Barat
dengan Kerajaan Arab Saudi dan juga adanya hubungan history Kerajaan Pagaruyung
Sumatra Barat pada zaman dulunya, serta Keluarga Kerajaan Pagaruyung juga
mempunyai lahan tanah yang cukup luas di Arab Saudi,sekarang ini dibangun Hotel
untuk jemaah haji asal Sumatra Barat--memudahkan urusan warga yang menunaikan
haji asal Sumatra Barat tersebut--disamping itu Kerajaan Arab Saudi juga sangat
menghargai Alm Sheh Ahmad Khatib asal Padang yang pernah menjadi Imam besar
Masjidil Haram-- semoga hubungan baik Kerajaan Arab Saudi dengan Padang Sumatra
Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya terjalin lebih akrab lagi kedepannya
dan yang menunaikan Haji mendapat haji mabrur--aamiin."
Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun Asdar Ra'uuf Rauf
itu telah disukai lebih dari 5.900 kali dan dibagikan lebih dari 2.100 kali.
Apa benar jemaah Sumbar tetap berangkat haji berkat lobi
khusus dengan Kerajaan Arab Saudi?
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo
mula-mula menelusuri jejak digital foto unggahan akun Asdar Ra'uuf Rauf dengan
reverse image tool Google. Hasilnya, ditemukan bahwa foto itu pertama kali
diunggah di media sosial, yakni Instagram, pada 2018, jauh sebelum terjadinya
pandemi Covid-19 dan ditiadakannya keberangkatan ibadah haji 2020.
Foto itu merupakan foto milik Robby Rotana Yulian. Foto
tersebut ia bagikan pertama kali di akun Instagram pribadinya,
@robbyrotanayulian, pada 21 Agustus 2018. Dalam keterangannya, Robby menulis,
"Kita nikmati kebersamaan yg indah ini walau entah sampai kapan kita slalu
bersama. VTB || SR2HD Prime || Laksana Karoseri || Mercy OH 1526 NG OM906LA ||
Panorama2 Sitinjau Lauik Padang sumbar."
Tempo pun menelusuri pemberitaan media tentang isu bahwa
jemaah Sumbar tetap berangkat haji berkat lobi khusus dengan Kerajaan Arab
Saudi. Lewat pencarian dengan mesin perambah Google, ditemukan berbagai berita
yang berisi pernyataan dari Kementerian Agama yang membantah isu tersebut.
Dilansir dari Detik.com, Kepala Sub Bagian Umum dan Humas
Kemenag Sumbar, Eri Gusnedi, menyatakan kabar itu hoaks. Dia sudah mengecek
informasi tersebut ke bidang haji Kemenag Sumbar. "Sampai hari ini, sudah
dikonfirmasi enggak ada, enggak ada itu," katanya pada 11 Juli 2020.
Eri menuturkan telah memberikan sosialisasi kepada
masyarakat bahwa tidak ada pemberangkatan haji tahun ini. "Karena memang
dari pusat kita sudah disampaikan. Kami juga sudah sosialisasikan di Sumbar
bahwa tahun ini tidak ada pemberangkatan haji," ujar Eri.
Dikutip dari Liputan6.com, Eri menjelaskan bahwa alasan
utama pemerintah membatalkan pemberangkatan haji 2020 adalah faktor keselamatan
jemaah akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Arab Saudi.
"Sesuai kaidah syariah, keselamatan agama, jiwa, akal, keturunan dan harta
harus diutamakan demi kemaslahatan umat," katanya.
Kendati dibatalkan tahun ini, menurut Eri, calon jemaah haji
tetap diberangkatkan tahun depan apabila situasi sudah kembali normal. Terkait
pelunasan haji yang telah dibayarkan, dapat ditarik kembali dengan mengajukan
surat permohonan disertai bukti setoran. "Jika tidak ditarik, uang yang
telah disetorkan itu akan ada pembagian hasil bagi jemaah haji, diberikan
menjelang mereka berangkat ke Tanah Suci nanti," kata Eri.
Bila calon jemaah haji meninggal sebelum diberangkatkan,
menurut Eri, uang tersebut dapat dialihkan kepada ahli waris yang ditunjuk
pihak keluarga yang bersangkutan. "Di Sumbar, setidaknya ada sebanyak
4.613 orang jemaah calon haji yang batal berangkat," ujar Eri menambahkan.
Dilansir dari BBC Indonesia, Menteri Urusan Haji Arab Saudi,
Mohammad Benten, mengatakan pemerintah Arab Saudi tidak akan mengizinkan jemaah
dari luar negeri, namun akan membolehkan sekitar 1.000 orang yang bermukim di
kerajaan tersebut untuk menjalankan ibadah haji tahun ini.
"Jumlah jemaah hanya akan sekitar 1.000 (orang),
mungkin kurang, mungkin lebih sedikit," kata Benten. "Jumlahnya tidak
akan mencapai ratusan ribu atau ribuan (orang)," ujarnya. Namun, Benten
mengatakan jumlah jemaah masih dikaji lagi, tapi diperkirakan tidak akan lebih
dari 10 ribu jemaah.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa jemaah
Sumbar tetap berangkat haji di tengah pandemi Covid-19 berkat lobi khusus
dengan Kerajaan Arab Saudi keliru. Foto yang digunakan untuk melengkapi klaim
itu merupakan foto pada 2018, jauh sebelum terjadinya pandemi Covid-19 dan
ditiadakannya keberangkatan ibadah haji 2020. Kemenag Sumbar pun telah
memastikan kabar itu hoaks. Tidak ada pemberangkatan jemaah haji Sumbar tahun
ini.
IBRAHIM ARSYAD | ANGELINA ANJAR SAWITRI
Sumber: cekfakta.tempo.co
Posting Komentar